BAB
I
PEMBAHASAN
1.1
PENGERTIAN PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan dagang adalah perusahaan
yang kegiatan usahanya membeli barang dengan tujuan utnuk dijual kembali.
Ciri-ciri perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
a. Membeli
dan menjual barang kembali tanpa mengolahnya.
b. Dalam
proses akuntansinya terdapat hal-hal sebagai berikut :
1) Akun
persediaan barang dagangan.
2) Perhitungan
harga pokok penjualan.
3) Laporan
rugi/laba.
c. Menjual
produk berupa barang berwujud.
d. Memiliki
aktivitas pokok, yaitu pembelian barang, penyimpanan barang dan penjualan
barang.
Kegiatan
utama perusahaan dagang adalah sebagai berikut.
a. Membeli
barang dagangan dan barang lain untuk keperluan perusahaan.
b. Membayar
harga barang dan pembeyaran keperluan lain.
c. Menjual
barang dagangan.
d. Menerima
pembayaran.
Syarat-syarat
penyerahan dan pembayaran
a. Syarat
penyerahan barang
Dalam
perjanjian jual bali, syarat penyerahan barang berhubungan dengan berpindahnya
hak milik atas barang yang diperjualbelikan. Dalam hal ini ditentukan siapa
yang akanmenanggung biaya pengangkutan. Sehingga syarat penyerahan merupakan
suatu kesepakatan antara penjual dengan pembeli tentang pemindahan hak milik
disertai biaya pengiriman barang dari gudang penjual sampai di gudang pembeli.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini
dikemukakan beberapa syarat penyerahan barang yang umumnya terjadi dalam jual
beli.
1. Franko
Gudang Pembeli
Artinya
barang yang diperjualbelikan akan menjadi hak milik pembeli pada saat barang
tersebut sampai di gudang pembeli. Sehingga segala bentuk risiko yang timbul selama
dalam perjalananmenjadi tanggung jawab penjual termasuk ongkos angkut tersebut.
2. Franko
Gudang Penjual
Artinya
barang yang sudah diperjualbelikan akan menjadi hak milik pembeli pada saat
barang sudah keluar dari gudang penjual dan segala bentuk risiko yang timbul
selama dalam perjalanan menjadi tanggung jawab pembeli termasuk ongkos angkut
barang tersebut.
3. Free on Board Shipping Point
Syarat
ini berlaku untuk pengiriman barang yang menggunakan kapal laut.Artinya barang
yang diperjualbelikan menjadi hak milik pembeli pada saat barang sudah sampai
di atas kapal pelabuhan penjual, sehingga segala sesuatu resiko yang timbul
dalam perjalanan sampai di gudang pembelimenjadi tanggung jawab pembeli.
4. Free
on Board Destination point
Syarat ini berlaku
untuk pengiriman barang yang menggunakan kapal laut.Artinya barang yang
diperjualbelikan menjadi hak milik pembeli pada saat barang sudah sampai di
atas kapal pelabuhan pembeli.Sehingga semua risiko yang timbul dalam perjalanan
dari gudang penjual sampai di atas kapal (dalam perjalanan) menjadi tanggung
jawab penjual. Sedangkan risiko yang terjadi selama dari pelabuhan pembeli ke gudang pembeli menjadi tanggungan
pembeli. Jadi, ongkos angkut dari gudang penjual, ongkos bongkar muat, dan
ongkos kapal sepenuhnya tanggungan penjual.
5. Cost
Insurance and Freight (CIF)
Artinya
dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa penjual menanggung semua biaya
angkut serta premi asuransi barang dalam perjalanan. Kadang-kadang syarat ini
dilengkapi lagi dengan tanggungan biaya komisi oleh penjual, sehingga syarat
ini ditulis menjadi CIFIC (Cost Insurance
and Freight Inclusive Comission)
b. Syarat
Pembayaran (Term of Payment)
Pada
prinsipnya, pembayaran transaksi pembelian atau penjualan dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
1. Tunai
artinya pembayaran dilakukan pada saat barang diserahkan dari penjual kepada
pembeli. Transaksi ini disebut transaksi pembelian atau penjualan tunai.
2. Kredit
artinya pembayaran dilakukan beberapa waktu setelah barang diserahkan,
tergantung pada jangka waktu yang diberikan penjual. Transaksi ini disebut
transaksi pembelian atau penjualan kredit.
Jangka waktu pembayaran
biasanya dinyatakan dlam faktur dengan isitlah-istilah sebagai berikut.
a.
n/30 artinya pembayaran harus dilakukan
paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur (n/30 = neto 30 hari)
b.
2/10, n/30, artinya pembayaran harus
dilakukan paling lambat 30 hari setelah tanggal faktur, tetapi jika dibayar
dlam jangka waktu kurang dari 10 hari ,maka diberikan potongan/diskon 2%
c.
n/10, EOM artinya pembayaran harus
dilakukan paling lambat 10 hari setelah akhir bulan dan tidak ada potongan
(n/10, EOM = neto 10 hari, End of Month).
1.2
KEGIATAN PERUSAHAAN DAGANG
Kegitan
utama dari perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan dan menjualnya
kembali pada konsumen.Dari dua kegiatan pokoktersebut mengakibatkan
diperlukannya akun-akun baru yang pada perusahaan jasa belum digunakan.
a.
Penjualan
Penjualan barang dagangan juga
dicatat dengan mendebet kas atau piutang dagang dan mengkredit pendapatan. Nama
pendapatan yang biasanya digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang
dagangan adalah penjualan. Penjualan barang dagangan bisa dilakukan dengan
penjualan tunai maupun penjualan kredit.
b.
Retur penjualan atau pengurangan harga
Barang dagangan yang telah terjual
mungkin saja dikembalikan oleh pelanggan (retur penjualan) karena barangnya
cacat atau karena alas an lain sehingga pembeli tidak puas. Retur penjualan
pada hakikatnya merupakan pembatalan atas penjualan yang dilakukan perusahaan,
baik sebagian atau seluruhnya.Pengaruh retur penjualan adalah berkurangnya
penjualan dan berkurangnya kas atau piutang dagang.
c.
Potongan penjualan
Jika penjualan dilakukan
secara kredit, maka syarat pembayaran di masa yang akan datang harus ditetapkan
dengan jelas, sehingga kedua pihakmengetahui berapa jumlah yang harus dibayar
dan kapam pembayaran akan dilakukan. Syarat penjualan biasanya dicantumkan
dalam faktur penjualan dan merupakan bagian dari perjanjian penjualan.
d.
Persediaan Barang Dagangan (Inventory)
Persediaan
barang dagangan adalah barang-barang yang disediakan untuk dijual kepada para
konsumen selama periode normal kegiatan perusahaan.Persediaan yang dimiliki
perusahaan pada awal periode akuntansi disebut persediaan awal.Persediaan yang
dimiliki oleh perusahaan pada akhir peridoe akuntansi disebut dengan persediaan
akhir dan akan dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar yaitu pada persediaan
dan di pihak lain dicantumkan dalam laporan laba rugi sebagai salah satu elemen
yang akan berpengaruh pada penentuan laba bersih perusahaan.
e.
Harga Pokok Penjualan
Harga
pokok barang yang telah laku dijual biasa disebut harga pokok penjualan .
Contoh
penghitungan harga pokok penjualan yaitu sebagai berikut.
Harga
pokok penjualan Rp10.000,00
Pembelian Rp530.000,00
Retur
pembelian Rp20.000,00
Potongan Pembelian Rp10.600,00+
Rp30.600,00
_
Pembelian bersih Rp499.400,00
+
Barang tersedia untuk dijual Rp509.400,00
Persediaan barang dagangan 31 Desember (Rp60.000,00)
Harga pokok Penjualan Rp449.400,00
f. Pembelian
Akun
pembelian hanya digunakan untuk mencatat pembelian barang dagangan.Apabila
perusahaan membeli barang yang digunakan membeli barang yang digunakan untuk
keperluan sendiri, misalnya membeli lemari untuk dipakai sendiri, maka yang
didebet adalah akun aktiva yang bersangkutan.
g. Retur
Pembelian dan Pengurangan Harga
Seperti
halnya transaksi penjualan, dalam transaksi pembelian terdapat juga retur
pembelian.Apabila barang yang dibeli dari pemasok ternyata rusak atau tidak
memuaskan, maka biasanya pembeli mengembalikan barang tersebut dan utang kepada
pemasok menjadi berkurang.Untuk mencatat transaksi tersebut biasanya digunakan
akun retur pembelian dan pengurangan harga.
h. Potongan
Pembelian
Apabila
barang dagangan beli secara kredit, maka syarat pembayarannya ditulis pada
faktur pembelian.Pemasok biasanya memberi potongan kepada pembeli yang membayar
dalam waktu yang telah ditentukan.
i.
Rabat (Pembelian dalam jumlah banyak)
Pembelian
dalam jumlah besar biasanya mendapat potongan khusus dari harga resmi yang
tercantum.Potongan tunai adalah potongan yang diteria karena perusahaan
membayar dalam waktu yang telah ditentukan dalam syarat pembelian, sedangkan
rabat adalah potongan yang diterima berupa penguranganharga dari harga
resmi.Rabat biasanya ditentukan dalam tarif.Rabat tidak dicatat dalam
pembukuan, baik dalam pembukuan pembeli maupun penjual.
j.
Biaya Angkut
Perjanjian
antara penjual dan pembeli mencakup ketentuan mengenai pihak yang harus
menanggung biaya angkut barang ke gudang pembeli.Apabila pembeli yangmenanggung
biaya tersebut, ketentuan ini disebut franko gudang penjual.Apabila biaya
angkut ditanggung oleh penjual, ketentuan ini disebut franko gudang pembeli.
1.3 PERBEDAAN ANTARA PERUSAHAAN DAGANG
DAN PERUSAHAAN JASA
Perbedaan
antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang terdapat pada laporan laba
rugi yang terdapat pada masing-masing perusahaan tersebut. Perusahaan jasa
tidak memiliki persediaan barang, sehingga dalam laporan laba rugi tidak
terdapat komponen atau akun harga pokok penjualan, sedangkan pada perusahaan
dagang muncul akun persediaan dan membutuhkan perhitungan Harga pokok penjualan.
Sistem pencatatan sediaan pada perusahaan dagang ada 2 macam, yaitu dengan menggunakan metode pisik (periodic) dan metode perpetual. Metode ini berkaitan dengan akun yang digunakan dan bagaimana cara mencatat persediaan barang dagang.
Sistem pencatatan sediaan pada perusahaan dagang ada 2 macam, yaitu dengan menggunakan metode pisik (periodic) dan metode perpetual. Metode ini berkaitan dengan akun yang digunakan dan bagaimana cara mencatat persediaan barang dagang.
1.4
ATURAN DEBIT KREDIT DALAM PERUSAHAAN DAGANG
Pada dasarnya aturan debit dan kredit
yang terdapat dalam perusahaan dagang tidak berbeda jauh dengan perusahaan
jasa, hanya pembeda dari kedua perusahaan dagang tersebut yaitu adanya akun
yang tidak terdapat dalam perusahaan jasa tetapi ada dalam perusahaan dagang.
Untuk lebih jelasnya kita lihat aturan-aturan debit dan kredit yang terdapat
dalam perusahaan dagang sebagai berikut :
Nama Akun
|
Debit
|
Kredit
|
Saldo Nominal
|
Kas
|
+
|
-
|
Debit
|
Kendaraan
|
+
|
-
|
Debit
|
Piutang
Dagang
|
+
|
-
|
Debit
|
Barang
Habis pakai
|
+
|
-
|
Debit
|
Peralatan
Kantor
|
+
|
-
|
Debit
|
Gedung
|
+
|
-
|
Debit
|
Tanah
|
+
|
-
|
Debit
|
Perabotan
|
+
|
-
|
Debit
|
Perlengkapan
|
+
|
-
|
Debit
|
Asuransi
di bayar dimuka
|
+
|
-
|
Debit
|
Sewa
dibayar dimuka
|
+
|
-
|
Debit
|
Beban
dibayar dimuka
|
+
|
-
|
Debit
|
Beban
Sewa
|
+
|
-
|
Debit
|
Beban
Gaji
|
+
|
-
|
Debit
|
Beban
Bunga
|
+
|
-
|
Debit
|
Beban
Promosi
|
+
|
-
|
Debit
|
Prive
|
+
|
-
|
Debit
|
Utang
dagang
|
-
|
+
|
Kredit
|
Utang
Jangka Panjang
|
-
|
+
|
Kredit
|
Utang
Jangka Pendek
|
-
|
+
|
Kredit
|
Pendapatan
|
-
|
+
|
Kredit
|
Modal
|
-
|
+
|
Kredit
|
Pendapatan
diterima dimuka
|
-
|
+
|
Kredit
|
Beban
yang masih harus dibayar
|
-
|
+
|
Kredit
|
Sewa
diterima dimuka
|
-
|
+
|
Kredit
|
Persediaan
barang dagangan
|
+
|
-
|
Debit
|
Penjualan
|
-
|
+
|
Kredit
|
Retur
penjualan
|
+
|
-
|
Debit
|
Potongan
penjualan
|
+
|
-
|
Debit
|
Pembelian
|
+
|
-
|
Debit
|
Retur
pembelian
|
-
|
+
|
Kredit
|
Potongan
pembelian
|
-
|
+
|
Kredit
|
1.5 JURNAL UMUM
Jurnal adalah alat untuk mencatat
transaksi perusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu
terjadinya) dengan menunjukkan akun yang harus didebit dan dikredit beserta
jumlah rupiahnya masing-masing.Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan
baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa, sebelum dibukukan ke buku besar,
harus dicatat dahulu ke dalam jurnal.Selain untuk mencatat transaksi yang
terjadi, jurnal umum jurnal umum juga digunakan untuk membuat jurnal
penyesuaian, jurnal penutup, dan jurnal koreksi. Bentuk jurnal umum sama dengan
jurnal umu pada perusahaan jasa, demikian juga cara pengisiannya.
Untuk
lebih memahami penjelasan dari jurnal umum tersebut, perhatikan contoh soal
berikut ini !
Neraca
Awal
PD
“Jaya Putra”
Per 1
Januari 2010
Kas
|
15000
|
Utang Dagang
|
540
|
Piutang Dagang
|
8000
|
Utang Gaji
|
1700
|
Perlengkapan kantor
|
200
|
Modal
|
24000
|
Peralatan Kantor
|
500
|
|
|
Persediaan Barang Dagang
|
2540
|
|
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
26240
|
JUMLAH
|
26240
|
Berikut adalah transaksi-transaksi yang
dilakukan oleh PD “Jaya Putra” selama bulan Januari 2010 :
2010 1 Bapak Jaya Putra selaku pemilik perusahaan
menyetorkan uang ke dalam
Jan perusahaan sebesar Rp
80.000,00 dan sebuah kendaraan senilai Rp 48.000,00.
1 Mendapat pinjaman dari Bank “Nusantara”
sebessar Rp 20.000,00 dengan bunga
20% per bulan.
2 Membeli barang dagangan dari PD “Pesona”
senilai Rp 4.000,00 dan baru dibayar Rp 1.500,00, sisanya dibayar kemudian
3 Menjual barang dagangan kepada CV “Agung”
senilai Rp26.000,00 dengan syarat 2/10, n/30
4 Membeli computer untuk melancarkan usaha
dari CV “Komputa” Seharga Rp4.500,00 dan
baru dibayar setengahnya.
5 Membayar Gaji karyawan sebesar Rp1.000,00
5 Membeli peralatan kantor Rp15.000,00 dan
perlengkapan kantor Rp10.000,00 secara kredit di Toko “Murah”.
6 Mengirim kembali beberapa barang dagangan
yang telah rusak tanggal 2 Januari Rp300,00
7 Menjual barang dagangan kepada PD “Makmur”
senilai Rp6.000,00 secara tunai dan memberi potongan sebesar 5%
8 Membeli barang dagangan dari CV “Timbul”
Rp4.800,00 dengan syarat 2/10, n/30.
9 Membayar beban iklan untuk 2 kali
penayangan sebesar Rp1.000,00.
10 Membayar beban angkut tanggal 8 Januari
kepada PO “Cepat Sampai” Rp400,00.
11 Melunasi transaksi atas pembelian tanggal 2
Januari.
12 Menjual barang dagangan kepada UD “Viona”
Rp7.000,00 dengan syarat 2/10, n/30.
14 Membayar beban listrik Rp600,00 dan beban air
Rp200,00
16 Diterima nota debet dari UD “Viona” atas
penegmbaliaan barang yang rusak Rp400,00
17 Pemilik mengambil uang perusahaan untuk
keperluan pribadi Rp2.000,00
18 Menerima pelunasan transaksi tanggal 12
Januari.
18 Membeli tunai barang dagangan Rp6.000,00 dan
mendapat potongan 5%.
20 Membeli barang dagangan dari CV “Rangga”
sebesar Rp4.800,00 secara tunai dan mendapat potongan 5%.
22 Menerima pendapatan komisi atas jasanya
menjualkan tanah sebesar Rrp1.600,00
23 Dikirim kembali barang dagangan kepada CV
“Rangga” atas transaksi 20 Januari karena rusak Rp500,00.
24 Membayar beban kebersihan Rp100,00
25 Membeli barang dagangan dari CV “Monita”
Rp7.200,00 dengan syarat 2/10, n/30.
26 Menerima nota kredit dari CV “Monita”
Rp400,00 karena rusak.
27 Mendapat jasa giro Rp800,00.
28 Membayar beban administrasi Rp300,00.
29 Membayar pembelian tanggal 25 Januari.
30 Membayar angsuran pada Bank “Nusantara”
Rp2.000,00 beserta bunganya.
Dari transaksi diatas
berikut adalah jurnal umumnya :
PD
“Jaya Putra”
Jurnal Umum
1 Januari 2010
Tgl
|
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
|
Jan
1
|
Kas
Kendaraan
Modal Jaya Putra
|
80.000,00
48.000,00
|
128.000,00
|
|
1
|
Kas
Utang Bank
|
20.000,00
|
20.000,00
|
|
2
|
Pembelian
Kas
Utang Dagang
|
4.000,00
|
1.500,00
2.500,00
|
|
3
|
Piutang
Dagang
Penjualan
|
26.000,00
|
26.000,00
|
|
4
|
Peralatan
Kantor
Kas
Utang Dagang
|
4.500,00
|
2.250,00
2.250,00
|
|
5
|
Beban
Gaji
Kas
|
1.000,00
|
1.000,00
|
|
5
|
Peralatan
Kantor
Perlengkapan
Kantor
Utang Dagang
|
15.000,00
10.000,00
|
25.000,00
|
|
6
|
Utang
Dagang
Retur Pembelian
|
300,00
|
300,00
|
|
7
|
Kas
Potongan
Penjualan
Penjualan
|
5.700,00
300,00
|
6.000,00
|
|
8
|
Pembelian
Utang Dagang
|
4.800,00
|
4.800,00
|
|
9
|
Beban
Iklan
Kas
|
1.000,00
|
1.000,00
|
|
10
|
Beban
Angkut Pembelian
Kas
|
400,00
|
400,00
|
|
11
|
Utang
Dagang
Kas
|
2.200,00
|
2.200,00
|
|
12
|
Piutang
Dagang
Penjualan
|
7.000,00
|
7.000,00
|
|
14
|
Beban
Listrik
Beban
Air
Kas
|
600,00
200,00
|
800,00
|
|
16
|
Retur
Penjualan
Piutang Dagang
|
400,00
|
400,00
|
|
17
|
Prive
Kas
|
2.000,00
|
2.000,00
|
|
18
|
Kas
Potongan
Penjualan
Piutang Dagang
|
6.468,00
132,00
|
6.600,00
|
|
18
|
Pembelian
Kas
Potongan Pembelian
|
6.000,00
|
5.700,00
300,00
|
|
20
|
Pembelian
Potongan Pembelian
Kas
|
4.800,00
|
240,00
4.560,00
|
|
22
|
Kas
Pendapatan Komisi
|
1.600,00
|
1.600,00
|
|
23
|
Kas
Retur Pembelian
|
500,00
|
500,00
|
|
24
|
Beban
Kebersihan
Kas
|
100,00
|
100,00
|
|
25
|
Pembelian
Utang Dagang
|
7.200,00
|
7.200,00
|
|
26
|
Utang
Dagang
Retur Pembelian
|
400,00
|
400,00
|
|
27
|
Kas
Pendapatan Jasa Giro
|
800,00
|
800,00
|
|
28
|
Beban
Administrasi
Kas
|
300,00
|
300,00
|
|
29
|
Utang
Dagang
Potongan Pembelian
Kas
|
6.800,00
|
136,00
6.664,00
|
|
30
|
Utang
Bank
Beban
Bunga
Kas
|
2.000,00
400,00
|
2.400,00
|
|
JUMLAH
|
264.900,00
|
264.900,00
|
||
1.6 BUKU BESAR
Transaksi
keuangan yang terjadi pada perusahaan dagang dapat dicatat dalam jurnal
umum.Buku besar umum merupakan kumpulan dari aun-akun yang saling berhubungan
dan merupakan satu kesatuan tersendiri.Buku besar umum yang dibuat pada
perusahaan dagang sama dengan buku besar pada perusahaan jasa. Buku Besar Umum
yaitu untuk mencatat saldo perkiraan secara keseluruhan, dan dipakai sebagai
bahan dalam penyusunan laporan keuangan.Akun-akun buku besar dapat dibua dalam
bentuk T.
PD “Jaya Putra”
Buku Besar
1 Januari 2010
Utang Dagang Piutang
Dagang
6/1 300 540 1/1 1/1 8.000 400
16/1
11/1
2.200 2.500 2/1 3/1 26.000 6.600
18/1
26/1
400 2.250 4/1 12/1 7.000 7.000
29/1
6.800 25.000 5/1 41.000
9.700 4.800 8/1 34.000
7.200
25/1
42.290
32.590
Peralatan
Kantor
1/1 500
4/1 4.500
5/1 15.000
20.000
Kas Perlengkapan Kantor
1/1
15.000 1.500 2/1 1/1 200
1/1
80.000 2.250
4/1 5/1 10.000
1/1
20.000 1.000
5/1 10.200
7/1
5.700 1.000 9/1
18/1 6.468 400
10/1 Pembelian
22/1 1.600 2.200
11/1 2/1 4.000
23/1 500 800 14/1 8/1 4.800
27/1 800 2.000 17/1 18/1 6.000
130.068 5.700
18/1 20/1 4.800
99.194 4.560 20/1 25/1 7.200
100 24/1 26.800
300
28/1
6.664
29/1 Retur
Pembelian
2.400 30/1 300
6/1
30.874 500
23/1
Penjualan 400
26/1
26.000 3/1 1.200
6.000 7/1
7.000
12/1 Potongan
Pembelian
39.000
300
18/1
240
20/1 Retur Penjualan
136 29/1
16/1 400 676
Potongan
Penjualan Utang Bank
7/1
300 30/1
2.000 20.000 1/1
18/1
132 18.000
432
Modal Jaya Putra Kendaraan
24.000
1/1 1/1
48.000
128.000 1/1
152.000 Prive
17/1
2.000
Persediaan Barang Dagang Utang Gaji 1/1 2.540 1.700 1/1
Beban Gaji Beban
Iklan
5/1 1.000 9/1 1.000
Beban Angkut Pembelian Beban Listrik
10/1 400 14/1 600
Beban Air Beban Kebersihan
14/1 200 24/1 100
Beban Administrasi Beban Bunga
28/1 300 30/1 400
Pendapatan Komisi Pendapatan Jasa Giro
1.600 22/1 800 27/1
1.7 NERACA SALDO
Neraca Saldo adalah daftar yang
memuat saldo-saldo akun yang terdapat dalam buku besar.Tujuan penyusunan neraca
saldo adalah untuk menguji apakah transaksi telah diposkan ke akunnya dengan
benar dan untuk menguji apakah jumlah yang diposkan ke buku besar telah
menunjukkan nilai transaksi yang sebenarnya.
Dengan neraca saldo, dapat diketahui
hal hal sebagai berikut :
1. Ketelitian
pencatatan dala jurnal dan akun buku besar.
2. Kekeliruan
yang mungkin terjadi dalam periode pencatatan.
3. Mempermudah
pengikhtisaran cantata transaksi untuk menyusun laporan keuangan.
4. Mencocokkan
sisa seluruh akun buku besar sisi debet dan sisi kredit dengan neraca saldo.
Fungsi
neraca saldo adalah sebagai alat control buku besar dan sebagai sumber data
penyusunan kertas kerja.
Berikut
ini contoh neraca saldo :
PD
“Jaya Putra”
Neraca
Saldo
Per
31 Januari 2010
Nama Akun
|
Debet
|
Kredit
|
Kas
|
99,194
|
|
Kendaraan
|
48,000
|
|
Modal
|
152,000
|
|
Utang Bank
|
18,000
|
|
Pembelian
|
26,800
|
|
Retur Pembelian
|
1,200
|
|
Potongan Pembelian
|
676
|
|
Penjualan
|
39,000
|
|
Retur Penjualan
|
400
|
|
Potongan Penjualan
|
432
|
|
Utang Dagang
|
32,590
|
|
Piutang Dagang
|
34,000
|
|
Peralatan Kantor
|
20,000
|
|
Perlengkapan Kantor
|
10,200
|
|
Beban Gaji
|
1,000
|
|
Beban Iklan
|
1,000
|
|
Beban angkut Pembelian
|
400
|
|
Beban Litrik
|
600
|
|
Beban Air
|
200
|
|
Beban Kebersihan
|
100
|
|
Beban Administrasi
|
300
|
|
Beban bunga
|
400
|
|
Pendapatan Jasa Giro
|
800
|
|
Pendapatan Komisi
|
1,600
|
|
Prive
|
2,000
|
|
Utang Gaji
|
1,700
|
|
Persediaan Barang
Dagang
|
2,540
|
|
JUMLAH
|
247,566
|
247,566
|
1.8
JURNAL PENYESUAIAN
Pada dasarnya ayat jurnal
penyesuaian antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang sama. Perbedaanya
hanya pada akun persediaan barang dagangan.Pada perusahaan jasa tidak
memerlukan penyesuaian atas persediaan barang dagangan Karena perusahaan
bergerak di bidang jasa.Tetapi pada perusahaan dagang, persediaan barang
dagangan wajib dihitung karena merupakan hal pokok dalam menentukan laba
perusahaan dan menentukan jumlah barang dagangan yang ada di perusahaan.
Jurnal penyesuaian untuk mencatat
persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu
pendekatan ikhtisar rugi labadan pendekatan harga pokok penjualan (HPP).Jurnal
penyesuaian dengan pendekatan HPP melibatkan semua unsur-unsur harga pokok
penjualan, yaitu persediaan barang dagang yang meliputi persediaan barabg
dagang awal dan persediaan barang dagang akhir, pembelian, beban angkut
pembelian, retur pembelian serta potongan pembelian.
Untuk
lebih jelasnya berikut contoh soal dan jurnal penyesuaian :
1. Persediaan
Barang dagangan Rp1.500,00
2. Kendaraan
disusutkan 10% per tahun
3. Gaji
terutang sebesar Rp100,00
4. Perlengkapan
kantor yang sudah terpakai Rp200,00
5. Beban
iklan sejumlah Rp1.000,00 untuk 2 kali tayang, sudah tayang 1 kali.
PD “Jaya Putra”
Jurnal Penyesuaian
Per 31 Januari 2010
NO
|
AKUN
|
DEBET
|
KREDIT
|
1
|
Persediaan Barang Dagang
|
Rp2,540.00
|
|
|
HPP
|
|
Rp2,540.00
|
|
Persediaan Barang Dagang
|
Rp1,500.00
|
|
|
HPP
|
|
Rp1,500.00
|
|
HPP
|
Rp26,800.00
|
|
|
Pembelian
|
|
Rp26,800.00
|
|
HPP
|
Rp400.00
|
|
|
Beban Angkut Pembelian
|
|
Rp400.00
|
|
Retur Pembelian
|
Rp1,200.00
|
|
|
HPP
|
|
Rp1,200.00
|
|
Potongan Pembelian
|
Rp676.00
|
|
|
HPP
|
|
Rp676.00
|
2
|
Beban Penyusutan Kendaraan
|
Rp400.00
|
|
|
Akumulasi penyusutan Kendaraan
|
|
Rp400.00
|
3
|
Beban Gaji
|
Rp100.00
|
|
|
Utang Gaji
|
|
Rp100.00
|
4
|
Beban Perlengakapan Kantor
|
Rp200.00
|
|
|
Perlengkapan Kantor
|
|
Rp200.00
|
5
|
Iklan Dibayar Dimuka
|
Rp500.00
|
|
|
Beban Iklan
|
|
Rp500.00
|
JUMLAH
|
Rp34,316.00
|
Rp34,316.00
|
1.9 KERTAS KERJA
Seperti halnya perusahaan jasa, dalam
perusahaan dagang langkah terakhir yang harus dilakukan sebelum membuta laporan
keungan adalah menyusun kertas kerja.Namun, ada perbedaan antara kertas kerja
perusahaan dagang dan perusahaan jasa.Perbedaan terletak pada akun-akun khusus
perusahaan dagang dan akun ikhtisar rugi/laba atau HPP.
Akun pembelian, beban angkut pembelian,
retur pembelian, potongan pembelian, penjualan, retur penjualan, serta potongan
penjualan adalah akun nominal.Oleh karena itu, setelaha neraca saldo
disesuaikan, akun-akun tersebut dimasukkan ke kolom rugi/laba.Akun persediaan
barang dagangan termasuk akun riil sehingga dimasukkan ke dalam kolom neraca. Sedangkan
akun ikthisar rugi/laba pada neraca saldo disesuaikan tidak perlu diselisihkan
karena akun ikthisar rugi/laba sisi debet merupakan unsur-unsur HPP dan sisi
kredit merupakan unsur harta yang masih mengandung laba. Tetapi jika
menggunakan metode HPP, akun HPP tetap diselisihkan karena unsur-unsur HPP
sudah disesuaikan di jurnal penyesuaian.
Untuk lebih memahami uraian tersebut,
perhatikan kertas kerja berikut:
PD
“JAYA PUTRA”
Kertas
Kerja
Per
31 Januari 2010
AKUN
|
Neraca Saldo
|
Jurnal Penyesuaian
|
N.S Disesuaikan
|
Laporan Laba/Rugi
|
Neraca
|
|||||
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
D
|
K
|
|
Kas
|
99,194
|
|
|
|
99,194
|
|
|
|
99,194
|
|
Kendaraan
|
48,000
|
|
|
|
48,000
|
|
|
|
48,000
|
|
Modal Jaya Putra
|
|
152,000
|
|
|
|
152,000
|
|
|
|
152,000
|
Utang Bank
|
|
18,000
|
|
|
|
18,000
|
|
|
|
18,000
|
Pembelian
|
26,800
|
|
|
26,800
|
|
|
|
|
|
|
Retur Pembelian
|
|
1,200
|
1,200
|
|
|
|
|
|
|
|
Potongan Pembelian
|
|
676
|
676
|
|
|
|
|
|
|
|
Penjualan
|
|
39,000
|
|
|
|
39,000
|
|
39,000
|
|
|
Retur Penjualan
|
400
|
|
|
|
400
|
|
400
|
|
|
|
Potongan Penjualan
|
432
|
|
|
|
432
|
|
432
|
|
|
|
Utang dagang
|
|
32,590
|
|
|
|
32,590
|
|
|
|
32,590
|
Piutang Dagang
|
34,000
|
|
|
|
34,000
|
|
|
|
34,000
|
|
Peralatan Kantor
|
20,000
|
|
|
|
20,000
|
|
|
|
20,000
|
|
Perlengakapan Kantor
|
10,200
|
|
|
200
|
10,000
|
|
|
|
10,000
|
|
Beban Gaji
|
1,000
|
|
100
|
|
1,100
|
|
1,100
|
|
|
|
Beban Iklan
|
1,000
|
|
|
500
|
500
|
|
500
|
|
|
|
Beban Angkut Pembelian
|
400
|
|
|
400
|
|
|
|
|
|
|
Beban Listrik
|
600
|
|
|
|
600
|
|
600
|
|
|
|
Beban Air
|
200
|
|
|
|
200
|
|
200
|
|
|
|
Beban kebersihan
|
100
|
|
|
|
100
|
|
100
|
|
|
|
Beban Administrasi
|
300
|
|
|
|
300
|
|
300
|
|
|
|
Beban Bunga
|
400
|
|
|
|
400
|
|
400
|
|
|
|
Pendapatan Jasa Giro
|
|
800
|
|
|
|
800
|
|
800
|
|
|
Pendapatan Komisi
|
|
1,600
|
|
|
|
1,600
|
|
1,600
|
|
|
Pirive
|
2,000
|
|
|
|
2,000
|
|
|
|
2,000
|
|
Utang Gaji
|
|
1,700
|
|
100
|
|
1,800
|
|
|
|
1,800
|
Persediaan Barang Dagang
|
2,540
|
|
1,500
|
2,540
|
1,500
|
|
|
|
1,500
|
|
JUMLAH
|
247,566
|
247,566
|
|
|
|
|
|
|
|
|
HPP
|
|
|
29,740
|
3,376
|
26,364
|
|
26,364
|
|
|
|
Beban Penyusut Kendaraan
|
|
|
400
|
|
400
|
|
400
|
|
|
|
Akm Penyusut Kendaraan
|
|
|
|
400
|
|
400
|
|
|
|
400
|
Beban Perlengkapan Kantor
|
|
|
200
|
|
200
|
|
200
|
|
|
|
Iklan Dibayar Dimuka
|
|
|
500
|
|
500
|
|
|
|
500
|
|
JUMLAH
|
247,566
|
247,566
|
34,316
|
34,316
|
246,190
|
246,190
|
30,996
|
41,400
|
215,194
|
204,790
|
SALDO LABA
|
|
|
|
|
|
|
10,404
|
|
|
10,404
|
41,400
|
41,400
|
215,194
|
215,194
|
1.10 LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN DAGANG
1.10.1
LAPORAN LABA/RUGI
Laporan rugi/laba adalah salah satu
laporan yang menyajikan informasi mengenai hasil jual beli barang dagangan,
pendapatan lain-lain, dan beban usaha yang timbul dalam suatu periode tertentu
dalam rangka memperoleh keuntungan.Beban usaha pada perusahaan dagang dibedakan
antara beban penjualan serta beban administrasi dan umum.Beban penjualan adalah
biaya-biaya yang digunakan untuk kegiatan penjualan, seperti beban gaji
penjualan, beban iklan, beban perlengkapan toko dan beban-beban lain yang
berhubungan dengan kegiatan penjualan.Sedangkan beban administrasi dan umum
adalah beban usaha yang bersifat umum atau biaya yang tidak termasuk biaya
penjualan. Laporan rugi/laba dapat disusun dalam dua bentuk yaitu bentuk single
step dan multiple step.
Pada laporan laba/rugi bentuk single step
tidak membedakan antar beban untuk kegiatan usaha dan beban untuk kegiatan di
luar usaha. Jika pencatatan persediaan menggunakan pendekatan HPP, maka HPP tidak perludicari karena HPP
sudah diketahui. Struktur laporan rugi/laba single step yaitu sebagai berikut :
PD
“Jaya Putra”
Laporan
Rugi/Laba
Per 31 januari
2010
Penjualan Bersih
Penjualan Rp 39.000,00
Retur penjualan Rp 400,00
Potongan Penjualan Rp 423,00 + Rp (832,00)
Penjualan Bersih Rp 38.268,00
HPP Rp (26.364,00)
Laba Kotor Rp 11.804,00
Pendapatan Jasa
Giro Rp 800,00
Pendapatan
Komisi Rp 1.600,00 +
Rp 14.204,00
Beban-beban :
Beban Gaji Rp 1100,00
Beban Iklan Rp 500,00
Beban Listrik Rp
600,00
Beban Air Rp 200,00
Beban Kebersihan Rp 100,00
Beban Administrasi Rp 300,00
Beban Bunga Rp
400,00
Beban penyusutan Kendaraan Rp
400,00
Beban Perlengkapan Kantor Rp
200,00 +
Rp (3.800,00)
Laba
Bersih Rp 10.404,00
1.10.2 LAPORAN PERUBAHAN MODAL.
Laporan
perubahan modal adalah laporan yang berisi informasi mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan perubahan modal dalam satu periode akuntansi.Perubahan
modaldisebabkan oleh dua hal, yaitu laba atau rugi perusahaan dan pengembalian
modal oleh pemilik.
Unsur-unsur
laporan perubahan modal pada awal periode akuntansi :
1. Modal
awal, yaitu jumlah modal pada awal periode akuntansi
2. Laba/rugi
bersih, yaitu angka yang terdapat pada laporan rugi/laba yang berasal dari
perhitungan antara pendapatan dan beban.
3. Prive,
akun prive merupakan akun pembantu modal. Oleh karena itu, akun prive pada
akhir periode akuntansi harus diperhitungkan ke modal.
Bentuk
laporan perubahan modal perusahaan dagang adalah sebagai berikut :
PD “Jaya Putra”
Laporan
Perubahan Modal
Per
31 januari 2010
Modal Awal Rp 152.000,00
Laba Rp 10.404,00 +
Rp 162.404,00
Prive Rp (2.000,00)
Modal
Akhir Rp 160.404,00
1.10.3 NERACA
Neraca
adalah suatu laporan yang disusun secara sistematis yang menunjukkan posisi
harta, utang, dan modal perusahaan dalam suatu periode tertentu.Neraca dapat
disusun baik dalam bentuk skontro atau bentuk laporan/stafel.Neraca bentuk
skontro dibuat sebelah menyebelah, sisi kiri untuk mencatat aktiva dan sisi
kanan untuk pasiva.Sedangkan bentuk stafel dibuat atas bawah, sisi atas untuk
mencatat aktiva dan sisi bawah untuk pasiva.
Berdasarkan
kertas kerja PD “Jaya Putra” di muka dapat dibuat neraca bentuk skontro sebagai
berikut.
PD “Jaya Putra”
Neraca
Per 31 Januari
2010
AKTIVA PASIVA
Aktiva lancar :
Kas Rp
99.194,00 Utang :
Piutang Dagang Rp 34.000,00
Utang Bank Rp 18.000,00
Perlengkapan
Kantor Rp 10.000,00 Utang Dagang Rp 32.590,00
Iklan
Dibayar Dimuka Rp 500,00 Utang Gaji Rp 1.800,00
Persediaan Barang Dagang Rp
1.500,00 Modal Jaya P Rp 160.404
Aktiva
Tetap : Jumlah
Pasiva Rp 212.794,00
Kendaraan Rp 48.000,00
Akm
penyusutan kendaraan Rp (400,00)
Peralatan Rp
20.000,00
Jumlah Aktiva Rp 212.794,00
1.11
JURNAL PENUTUP
Jurnal
Penutup adalah ayat jurnal yang digunakan untuk menutup akun nominal kelompok
beban dan pendapatan. Selain itu, jurnal penutup juga digunakan untuk menutup akun prive dan laba atau rugi.
Proses penutupan buku dilakukan
dengan uraian sebagai berikut.
1.
Menutup akun pendapatan
Pada
perusahaan dagang, salah satu unsur pendapatan adalah penjualan. Di samping
penjualan, ada bebrapa akun lain yang memiliki hubungan dengan penjualan,
antara lain akun retur penjualan dan potongan penjualan.
2.
Menutup Akun Beban
Jika tredapat akun HPP, akun
tersebut termasuk ke dalam akun beban, jadi perlu ditutup.
3. Menutup
Akun Rugi/Laba
Akun pendapatan dan beban telah
bersaldo nol karena telah diindahkan kea kun ikthisar rugi/laba.
4. Menutup
Akun Prive
Pada akhir periode akun prive perlu dipindahkan ke
akun modal.
Untuk
lebih jelasnya perhatikan jurnal penutup berikut :
PD
“Jaya Putra”
Jurnal
Penutup
Per
31 Januari 2010
Tanggal
|
Akun
|
D
|
K
|
31 Januari 2010
|
HPP
|
Rp31,232
|
|
Rettur Penjualan
|
|
Rp400
|
|
Pembelian
|
|
Rp26,800
|
|
|
Beban Angkut Pembelian
|
|
Rp400
|
|
Potongan Penjualan
|
|
Rp432
|
|
Beban Gaji
|
|
Rp1,100
|
|
Beban Iklan
|
|
Rp500
|
|
Beban Listrik
|
|
Rp600
|
|
Beban Air
|
|
Rp200
|
|
Beban Kebersihan
|
|
Rp100
|
|
Beban Administrasi
|
|
Rp300
|
|
Beban Bunga
|
|
Rp400
|
|
Penjualan
|
Rp39,000
|
|
|
Pendapatan Jasa Giro
|
Rp800
|
|
|
Pendapatan Komisi
|
Rp1,600
|
|
|
HPP
|
|
Rp41,400
|
|
Modal
|
Rp2,000
|
|
|
Prive
|
|
Rp2,000
|
|
HPP
|
Rp10,404
|
|
|
Laba Rugi
|
|
Rp10,404
|
JUMLAH
|
Rp85,036
|
Rp85,036
|
BAB II
DAFTAR
RUJUKAN
Puspitawati,Endang;2006;kreatif ekonomi XIIa;Viva
Pakarindo;Klaten